google.com, pub-3025914915219646, DIRECT, f08c47fec0942fa0 suarakolaka: Harga Ore Nickel Anjlok. Aktifitas Perusahaan Tambang Sepi.

Total Pengunjung

Selasa, Desember 06, 2011

Harga Ore Nickel Anjlok. Aktifitas Perusahaan Tambang Sepi.

Kolaka. akibat anjloknya harga Ore Nikel (bijih nikel) di pasaran internasional, sejumlah aktifitas perusahaan penambangan nikel yang beroperasi di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka terlihat sepi. Padahal sepinya aktifitas mining (Penambangan) dan hauling (Pengangkutan) di lokasi perusahaan tambang tersebut sangat kontras dengan kondisi aktifitas perusahaan tambang beberapa waktu yang lalu.
Kendati demikian beberapa perusahaan yang terlanjur beroperasi masih melakukan kegiatan pengangkutan ore dari lokasi penambangan ketempat penampungan (stockpile) hal ini dilakukan agar ore yang terlanjur digali tidak meluber keberbagai tempat jika musim hujan turun.
Menurut Haning Abdullah, Humas Perusda Kolaka saat ditemui membenarkan jika aktifitas perusahaan tambang yang beroperasi di Pomalaa akhir akhir ini terlihat sepi. Hal ini menurut Haning dipengaruhi akibat merosotnya harga ore nikel di pasaran. Apalagi untuk Negara China yang selama ini menjadi sasaran eksport nikel terbesar dari Sulawesi Tenggara utamanya Pomalaa sangat sepi permintaan, itu pun jika ada permintaan eksport harganya sangat murah jadi pengusaha juga enggan menjualnya karena takut merugi. “ di lokasi IUP milik Perusda saat ini sangat sepi, yang bekerja hanya beberapa perusahaan yang terlanjur melakukan penggalian saja dan menyimpannya di Stockpile. Namun untuk pengiriman ke luar negeri dipastikan tidak satupun perusahaan yang mau sebab mereka takut merugi dikarenakan harga nikel saat ini turun drastis.” Ungkap Haning.
Hal senada juga diutarakan oleh Anca Jibi, karyawan perusahaan penambangan yang terbilang besar di Pomalaa. Kepada media ini dia mengatakan akibat anjloknya harga ore nikel membuat para pengusaha takut merugi karena sebagian besar pengusaha yang ada hanya mengandalkan suplay dana dari buyer (pembeli) yang berasal dari Negara china. Karena kondisi tersebut para buyer meragukan melakukan transfer dana secara besar besaran. “ dapat dibayangkan, harga nikel pada bulan Nopember untuk Kadar 1,7 sebesar $ 49 per metric ton (MT),  namun saat ini turun menjadi  $ 30 per MT. sementara untuk Kadar 1,8 seharga $ 51-52 per MT kini menjadi $ 35 per MT saja. Maka wajar bila banyak perusahaan yang tidak melakukan aktifitas karena cost operational yang dibutuhkan dapat mencapai $ 30. Jadi jika mereka tetap beroperasi sudah pasti merugi” ujarnya.
Kekecewaan sejumlah pengusaha tambang nikel akibat anjloknya harga ore nikel dipasaran juga terlontar dari Indrawan, salah seorang crew perusahaan tambang di Kolaka. Menurutnya beberapa hari yang lalu ia telah bersepakat dengan salah seorang calon pembeli ore dari China yang memutuskan akan membeli ore miliknya senilai 49 dollar per MT. namun belum saja barang miliknya dibayarkan tiba tiba harga nikel anjlok dan ditawar dengan harga 35 dollar per MT saja. Sontak iya merasa kecewa dan tak akan melepaskan barangnya itu. “ lebih baik barang (ore) tersebut saya simpan dari pada dijual namun kita mengalami kerugian. Saya menerima informasi jika turunnya harga nikel ini hingga Bulan Pebruari 2012. Jadi biarkan saja kami simpan sambil menunggu harganya naik kembali” ujarnya.
Anjloknya harga ore nikel memang sangat berdampak pada beberapa sisi perputaran ekonomi masyarakat di beberapa daerah penghasil tambang ini. sebut saja di Kolaka, beberapa pasar tradisional yang ada disekitar wilayah tambang sedikit sepi dibanding hari biasanya saat harga nikel ‘terasa manis’. Di pasar Mekongga dan pasar Dawi Dawi, presentase pembeli beberapa hari ini mengalami penurunan, karena di dua pasar besar ini menjadi sasaran beberapa masyarakat yang bekerja sebagai pelayanan jasa catering diperusahaan tambang. Pernyataan yang sama juga diakui oleh pengusaha rental mobil juga mengakui jika armadanya selama ini banyak yang disewa oleh para karyawan tambang. Namun saat ini banyak kendaraan yang parkir digarasi karena kurang yang datang untuk menggunakannya.
Kami berharap mudah mudahan harga ore nikel ini cepat naik kembali, sebab jika hal ini berlarut maka kami juga menjadi bingung mau menggunakan apa untuk menggaji karyawan yang masih bekerja jika dana dari buyer tidak ada. Ungkap para pengusaha tambang ini berharap. (RL)