google.com, pub-3025914915219646, DIRECT, f08c47fec0942fa0 suarakolaka: Setelah Pensiun Buwas Memiih Jadi Bapak Rumah Tangga

Total Pengunjung

Kamis, Maret 01, 2018

Setelah Pensiun Buwas Memiih Jadi Bapak Rumah Tangga

Presiden Joko Widodo akan melantik Irjen Heru Winarko sebagai Kepala BNN. Heru akan menggantikan Komjen Budi Waseso yang sudah purna tugas sebagai kepala BNN. Menurut Buwas sebagai perwira Polri, keputusan Presiden untuk menggantinya sebagai kepala BNN harus diterima. 
 "Keputusan Pak Presiden tentunya pilihan terbaik. Pak presiden pasti memilih pengganti saya akan lebih baik dari saya, ini kan pasti, harapan kita. Karena menghadapi narkotika itu harus orang-orang yang memiliki integritas yang bagus, mental yang bagus profesional, itu harus ya, mutlak," kata Buwas saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (1/3).

Setelah pensiun, Buwas merencanakan akan mengisi hari-harinya mengurus anak cucu. Sebagai perwira polisi yang bertugas di BNN, tentunya ia pun akan  melindungi anak cucunya dari narkoba. 

"Yang jelas setelah ini akan jadi bapak rumah tangga, karena saya harus mulai lindungi anak cucu saya dari permasalahan narkoba, yang pasti saya jadi bapak rumah tangga membantu ibu rumah tangga," ujar Buwas. 

Komjen Pol Budi Waseso akhirnya mengakhiri tugas sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Tugas Buwas dilanjutkan oleh Irjen Pol Heru Winarko yang sebelumnya bertugas sebaga Direktur Penindakan KPK.

Buwas juga hadir dalam pelantikan Heru sebagai Kepala BNN. Sebelum acara, Buwas menyampaikan sejumlah wejangan kepada Heru terutama untuk tugas pemberantasan tindak pidana narkoba.

"Banyak hal yang harus saya sampaikan kepada pengganti saya ya. Karena itu harus dilanjutkan dan ada yang harus ditingkatkan. Banyak hal yang harus kita benahi termasuk kemampuan-kemampuan kita yang harus ditingkatkan," kata Buwas.

Selama 2,5 tahun memimpin lembaga pemberantas narkoba, Buwas memang sudah melakukan berbagai perubahan. Misalnya pembangunan Laboratorium Narkotika Nasional. Fasilitas ini penting karena nantinya, setiap kepala daerah hingga calon presiden harus dijamin bebas narkoba.

"Karena nanti persyaratan dari KPU juga setiap pemilihan pilkada nanti juga pilpres itu harus ada pemeriksaan laboratorium dan harus bebas narkotika," imbuh dia.

Terkait penggantinya, Buwas menyakini akan bisa bekerja lebih baik dari dirinya di BNN. Sebab, kata dia, Heru merupakan pilihan Presiden yang dipilih sesuai kriteria yang tidak main-main.

"Pasti pengganti saya akan lebih baik dari saya, ini kan pasti ya, harapan kita. Karena menghadapi narkotika itu harus orang-orang yang memiliki integritas yang bagus, mental yang bagus profesional, itu harus ya, mutlak," ujar Buwas 

Buwas mengaku tak mempersoalkan latar belakang penggantinya yang bukan dari BNN. Karena dirinya dulu juga bukan dari lembaga pemberantasan narkoba tersebut.

Sesuai undang-undang, kata Buwas, sebenarnya Kepala BNN pernah menjabat selama dua tahun berturut-turut bertugas di bidang narkoba dan lima tahun menjadi penyidik. Menurutnya untuk persyaratan dua tahun memang belum memenuhi.

"Tapi kalau nanti beliau mau dengan gigih mendalami permasalahan narkotika, maka tidak ada orang yang tidak bisa. Selama dia tadi, punya komitmen yang kuat, punya integritas yang kuat ya, bisa," tegasnya.

Dia menyampaikan, menangani narkoba bukan hal yang mudah. Selama 2,5 tahun menjabat sebagai kepala BNN, ia mengakui merupakan tugas tersulit menjadi polisi. 

Tapi ia menyakini dengan komitmen yang kuat dan integritas, penggantinya akan bisa melaksanakan tugas dengan baik. 

"Selama 2,5 tahun saya mengabdi di BNN dan pekerjaan itu pekerjaan yang sulit selama saya menjadi polisi ya, dari letnan dua sampai saat ini Komjen, komisaris jenderal polisi, dan hari ini saya sudah menyelesaikan pengabdian saya ke negara melalui BNN dan kepolisian," kata Buwas.