Total Pengunjung
Tampilkan postingan dengan label Lingkungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lingkungan. Tampilkan semua postingan
Selasa, Mei 26, 2020
Pejuang Pengentasan Kumuh itu Bernama Masrik
Kiprahnya di program pemberdayaan
memang bukan seumur jagung lagi. Sejak
pemerintah meluncurkan program tersebut, mulai dari Program Tenaga
Lapangan Dikmas (TLD), pada tahun 1994–1998, Program Pengembangan Kecamatan
(PPK) selaku Ketua UPK Kecamatan Mowewe tahun 1999-2004 dan pada tahun 2005
menjadi Fasilitator Kecamatan Kolaka pada Program Pengembangan Kecamatan (PPK), pada tahun 2006 bergabung pada Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP),
tahun 2007-2009 PNPM Mandiri Perkotaan, tahun 2010-2011 (P2KP Advanced) tahun
2012–2015 kembali pada Program PNPM
Mandiri Perkotan , pada tahun 2016 kemudian bertransformasi menjadi
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) National Slum Upgrading
Project (NSUP), dari awal
pengabdian dalam program pemberdayaan hingga Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) telah 26 tahun dirinya menjadi “pejuang”
pengentasan kawasan kumuh di sejumlah program tersebut.
Minggu, Juli 24, 2011
Kilas Balik Carut Marut Pertambangan di Pulau Lemo
Surat Bupati Kolaka kepada Depertemen Kehutanan dan sebaliknya surat dari depertemen Kehutanan kepada Bupati Kolaka berkaitan penambangan di pulau Lemo belum lama ini, yakni adanya beberapa surat yang terkesan berspekulasi. Yaitu, Surat Bupati Kolaka Nomor : 522/1417 tanggal 7 Mei 2007 yang ditujukan kepada Menteri Kehutanan (Menhut) yang bermohon menggunakan lahan kawasan hutan konservasi untuk penambangan biji nikel seluas sebarannya, termasuk pulau Lemo kepulauan Padamarang.
Sabtu, Juni 11, 2011
Hari Lingkungan Hidup, PT DRI Penghijauan Mangrove
Rusaknya lingkungan yang terjadi di Desa Tambea Kecamatan Kolaka memang tak dapat dipungkiri. Hal ini diakibatkan oleh banyaknya aktifitas perusahaan yang bergerak disektor pertambangan nikel di daerah ini yang diduga tidak dilakukan secara prosedural. Kerusakan ini pula memicu terjadinya kerusakan ekosistem laut di sepanjang pesisir Kecamatan Pomalaa. Terjadinya abrasi pantai, hilangnya kualitas air laut akibat lumpur merah, hilangnya biota laut lainnya hingga berkurangnya hasil penangkapan ikan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan tak terlepas pula dari akibat dari kerusakan itu. Ironisnya tak sedikitpun perhatian pemerintah daerah khusunya Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertambangan yang prihatin atas masalah ini.
Langganan:
Postingan (Atom)