google.com, pub-3025914915219646, DIRECT, f08c47fec0942fa0 suarakolaka: Hari Lingkungan Hidup, PT DRI Penghijauan Mangrove

Total Pengunjung

Sabtu, Juni 11, 2011

Hari Lingkungan Hidup, PT DRI Penghijauan Mangrove

Rusaknya lingkungan yang terjadi di Desa Tambea Kecamatan Kolaka memang tak dapat dipungkiri. Hal ini diakibatkan oleh banyaknya aktifitas perusahaan yang bergerak disektor pertambangan nikel di daerah ini yang diduga tidak dilakukan secara prosedural. Kerusakan  ini pula memicu terjadinya kerusakan ekosistem laut di sepanjang pesisir Kecamatan Pomalaa. Terjadinya abrasi pantai, hilangnya kualitas air laut akibat lumpur merah, hilangnya biota laut lainnya hingga  berkurangnya hasil penangkapan ikan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan tak terlepas pula dari akibat dari kerusakan itu. Ironisnya tak sedikitpun perhatian pemerintah daerah khusunya Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertambangan yang prihatin atas masalah ini.

Menjawab masalah diatas, pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2011, PT Dharma Rosadi International (PT DRI) tergerak untuk melakukan penghijauan pesisir pantai yang masdalam wilayah rawan akibat pertambangan. Kegiatan yang dilakukan di Desa Tambea beberapa waktu yang lalu itu berhasil menanam tanaman Mangrove (Bakau) dengan mengerahkan seluruh karyawannya dan masyarakat Desa Tambea. Tak pelakpun ratusan pohon bakau dapat di tanam saat itu juga.
 
Menurut Tubagus Rico Riswana, SE Dirut PT DRI, mengatakan jika penghijauan bakau ini dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan ekosistem pesisir pantai di Desa Tambea. Selain itu terciptanya ekositim  dan simbiosis biota laut dapat memungkinkan peningkatan mutu lingkungan, hal ini akan berdampak positif bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Pomalaa khususnya Desa Tambea. “ pada hari inikami melakukan aksi penanaman bakau sebanyak 500 pohon namun ini bukanlah tanaman yang terakhir sebab hari ini hanyalah awal dari pada program PT DRI dalam melakukan penyelamatan lingkungan dan pesisir pantai di kecamatan Pomalaa. kedepan, tumbuhan ini akan kita tingkatkan menjadi jutaan pohon dengan areal lokasi yang tidak terbatas.” Ujar Rico. Ditambahkannya, kegiatan penghiajuan pantai atau bakaunisasi ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan kami pada kondisi lingkungan yang ada didaerah ini. Sebab bagaimana pun aktifitas PT DRI ada di daerah ini, secara otomatis kami pula yang harus peduli pada daerah ini.
 
Ditempat yang sama, Munir, A.Md Kepala Desa  Tambea menambahkan jika pihaknya sangat menyambut baik dengan adanya kepedulian dari PT DRI yang telah peduli kepada daerah yang dipimpinnya. “ kami sangat bersukur dengan adanya niat baik PT DRI dalam upaya pemulihan lingkungan dan pesisir pantai di Desa Tambea “ jika semua perusahaan yang bekerja di Kecamatan Pomalaa mempunyai niat baik seperti ini, niscaya tidak ada lagi daerah yang rusak akibat pertambangan” ujarnya. Ditambahkannya program penghijauan inipula sangat sesuai oleh amanah Presiden RI dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan di Negara ini.
 
PT DRI adalah salah satu perusahaan pertambangan yang bergerak di bidang pertambangan nikel di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka dengan memiliki luas Ijin Usaha Pertambangan seluas ± 700 ha dengan menempati wilayah Desa Tambea dan Hakatutobu.  Sebagai bentuk kepedulian perusahaan ini kepada masyarakat diketahui PT DRI beberapa waktu yang lalu melalui dana CSRnya telah memberikan bantuan kepada masyarakat setempat  berupa pembangunan rumah sehat yang saat ini telah rampung sebanyak 4 unit dari yang direncanakan sebanyak 14 unit pada tahun 2011, bantuan bea siswa kepada sejumlah  siswa SD hingga SMA berupa kelengkapan penunjang pendidikan untuk tahap catur wulan pertama. Selain hal tersebut Perusahaan ini juga telah melakukan optimalisasi pemukiman warga Desa Tambea dengan memberikan bantuan penimbunan lokasi yang masih menjadi kubangan air. Hal tersebut dikatakan oleh Abd Rahman, Ketua Tim CSR Monitoring PT DRI. Ditambahkannya, setelah PT DRI beroperasi di daerah ini, sejumlah 80 persen masyarakat desa ini telah bekerja di PT DRI sebagai karyawan, hal ini menandakan jika perusahaan ini mampu melakukan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai karyawan dari pekerjaan sebelumnya yang hanya sebagai nelayan yang berpenghasilan tidak tetap. (Rl)