Kolaka. Sebanyak 12 anggota pasukan Angkatan Laut melakukan pencarian korban KM Windu Karsa, yang tenggelam di perairan Kolaka, Jumat (26/8) lalu. Pasukan khusus yang sengaja didatangkan dari Jakarta itu dipimpin oleh Mayor Marinir Ferdi dibantu Tim SAR dari Jakarta, tim ini terdiri dari 8 orang KI Fift Intai Ampibi dan 4 orang dari Komando Pasukan Katak. Selain itu tim juga dibantu pasukan dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Kendari.
Menurut Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Kendari. Kolonel Laut Yuwono, saat melakukan pemantauan pencarian, sejak hari pertama, tim melakukan observasi kedalam Kapal, kemudian pada hari kedua dan hari ketiga (4/9) pasukan telah melakukan penyelaman dengan menggunakan kapal. ” Penyelaman telah masuk kedalam kapal dan hasilnya nihil, hari ini penyelaman berhasil masuk kedalam bangkai kapal. Sebagai tanda kita berhasil mencabut Plat Kendaraan dengan Nomor DD 654 QS, 4 buah pelampung, Tas dan beberapa SOP kapal. Jelas Danlanal. Dilanjutkannya, setelah melakukan pencarian selama tiga hari ini, tim akan melakukan evaluasi. “apakah besok penyelaman akan dilanjutkan atau tidak, tergantung hasil evaluasi hari ini.” kata Yuwono.
Sebelum Tim Marinir AL tiba di Kolaka, penyelaman ke bangkai kapal KM Windu Karsa memang telah dilakukan oleh Tim Basarnas serta beberapa nelayan tradisional dengan menggunakan compressor dan peralatan seadanya. Namun sejak penyelaman dilakukan, tim hanya menemukan 3 jenazah korban, hingga total jumlah korban meninggal yang tercatat hingga saat ini mencapai 13 orang.
Pencarian korban tenggelam KM Windu Karsa hingga saat ini memang terus dilakukan, selain tim Angkatan Laut, Pemda Kolaka Utara yang dipimpin langsung oleh Bupati Kolaka Utara Rusda Mahmud juga membentuk Tim Pencari Korban yang hingga saat ini membuka Posko di Pulau Lambasina. Tim ini bertujuan mencari Hj. Siti Suhariah Muin, Wakil Bupati Kolaka Utara dan korban lainnya yang juga masih hilang. Rencananya tim ini akan terus melakukan pencarian hingga Wakil Bupati Kolaka Utara dan Ajudannya, Suriyani ditemukan.
Menurut Bupati Kolaka, Rusda Mahmud, tim yang dibentuknya bersama Dandim 1412 Kolaka yang terdiri dari Tagana, nelayan, SAR dan TNI akan terus melakukan penyelaman dan penyisiran laut untuk mencari korban utamanya Wakil Bupati Kolaka Utara. “ pencarian akan terus kami lakukan hingga korban bisa ditemukan” jelas Rusda. Hingga saat ini tim yang dibentuk oleh Pemda Kolaka Utara membuka Posko dan bermalam di Pulau Lambasina. (RL)