google.com, pub-3025914915219646, DIRECT, f08c47fec0942fa0 suarakolaka: Harga "Miring" Petani Rumput Laut Resah

Total Pengunjung

Senin, April 21, 2014

Harga "Miring" Petani Rumput Laut Resah

Kolaka-SK.

Menurunnya Harga rumput laut beberapa hari ini membuat sejumlah petani rumput laut di Desa Tobua 1 Kecamatan Wundulako kecewa. pasalnya belum saja petani menikmati manisnya harga hasil budidaya mereka, tiba-tiba harga rumput laut itu kembali merosot dikisaran 1.600 rupiah per kilogramnya. padahal sebelumnya harga rumput laut kering mereka sempat  meninggi pada kisaran 1.700 rupiah perkilogram. namun sayangnya harga tersebut hanya bertahan beberapa bulan saja, dan setelah itu kembali merosot.

Bado misalnya, warga Desa Tobua 1 Kec. Wundulako yang sempat ditemui di jalan Baypass Pomalaa menuturkan jika harga rumput laut saat ini sangat merosot. padahal pada bulan lalu harga itu sempat naik menjadi 1.700 per kilogramnya. menurut dia seharusnya pemerintah melakukan pengawasan terhadap para pembeli agar harga itu dapat bertahan seperti semula, bahkan jika perlu dinaikkan. sebab jika dibandingkan dengan modal dan kebutuhan sehari-hari dalam melakukan pemeliharaan rumput laut mereka, masih dibutuhkan biaya yang cukup besar. akibatnya hasil yang diperoleh oleh petani sangat kecil dan tak bisa diandalkan dalam menunjang penghidupan sehari-hari para petani.

"kami berharap harga rumput laut bisa dipertahankan seperti beberapa bulan lalu yang mulai naik. namun hanya sekitar tiga bulan saja harga itu tiba-tiba menurun lagi. padahal kami belum merasakan harga rumput laut yang dulunya naik. sebagai contoh, kami membudidaya rumput laut sebanyak 200 bentangan tali. dengan modal yang dibutuhkan sebanyak hampir satu juta rupiah. jika dipelihara selama sebulan lebih maka biaya yang kami butuhkan bisa menjadi 1.5 juta rupiah. dari hasil panen rumput laut itu, kami hanya bisa menghasilkan uang dari hasil penjualan sekitar 2 juta rupiah. jadi keuntungannya hanya bisa mencapai 500 ribu rupiah per bulannya. inikan sangat kecil karena butuh pemeliharaan yang serius. untuk itu kami berharap pemerintah agar dapat memperhatikan nasib petani rumput laut dengan cara memfasilitasi kepada para pedagang agar harga dapat ditingkatkan. bukan malah menurun seperti saat ini." harapnya.

Dia juga menambahkan bahwa selain harga yang menurun, petani juga mengeluhkan seringnya terjadi banjir yang berasal dari beberapa hulu sungai yang ada di tempat mereka. pasalnya saat banjir terjadi,  lumpur dan material lainnya juga ikut hanyut ke tempat mereka membudidaya rumput laut. padahal lumpur dan sampah yang hanyut sangat berpotensi merusak rumput laut mereka. 

"kami berharap agar warga yang berada disekitar hulu sungai dan dibantaran sungai tidak melakukan penggundulan dan membuang sampah ke sungai. sebab jika banjir, seluruh lumpur dan sampah yang hanyut ke laut membuat rumput laut kami mati. inikan pasti merugikan kami semua." tandasnya. 

Editor : Hasrul Columba