google.com, pub-3025914915219646, DIRECT, f08c47fec0942fa0 suarakolaka: Begini 10 Cara Belajar Desain Grafis

Total Pengunjung

Minggu, Maret 05, 2023

Begini 10 Cara Belajar Desain Grafis


SUARAKOLAKA
- Buat kamu yang penasaran dengan cara belajar desain grafis, semuanya akan dijelaskan di bawah ini!

Namun Sebelum melangkah lebih jauh untuk tahu cara belajar desain grafis, ada baiknya jika kamu paham mengenai tren desain 2022, sehingga proses belajarmu pun akan lebih terarah. Adapun tren desain 2022, yakni antara lain:

1. Desain Gaya 80 dan 90-an yang tergolong ke dalam desain retro dan biasanya dipakai untuk desain web dan poster untuk audiens yang lebih muda.

2. Desain Bertema Escapism yang tampilannya kadang keluar dari kenyataan dengan karakter dan tata letak yang berbeda dari gaya desain pada umumnya. Bisa diimplementasikan ke ilustrasi atau komik.

3. Desain Frasurbane merupakan gaya desain bertema 90-an dengan sudut pandang orang dewasa muda. Penggunaan font serif serta warna kalem membuat tren ini sering disebut sebagai desain gaya aesthetic.

Selain ketiga tren tersebut, masih ada banyak tren desain grafis 2022 yang akan ramai digunakan, misalnya desain anti-design, kombinasi 2D dan 3D, serta social slide deck yang biasanya dimanfaatkan untuk membuat konten carousel di Instagram.

10 Cara Belajar Desain Grafis

Lalu, bagaimana cara belajar desain grafis? Segera simak informasinya berikut ini!

1. Pahami dasar-dasar desain

Untuk membuat sebuah desain yang bagus, desainer grafis perlu belajar berbagai elemen di dalam grafis. Beberapa elemen tersebut mencakup pemilihan warna, tipografi, simbol, serta grid system.

2. Manfaatkan halaman pencarian atau Google

Kesulitan saat mendesain? Kamu mungkin butuh bantuan. Jika memang menemui kesulitan, kamu bisa bertanya pada orang-orang di sekitarmu yang lebih mengerti agar mereka bisa menolong. Namun apabila kamu belajar secara otodidak, kamu bisa bertanya pada Google. Ketiklah pertanyaan secara spesifik, sesuai dengan kesulitan yang kamu hadapi, agar kamu mendapatkan jawaban sesuai keinginan.

3. Kumpulkan desain yang menginspirasi

Cara belajar desain grafis berikutnya adalah dengan mengumpulkan desain-desain yang menginspirasi atau kamu anggap menarik. Sumbernya pun bisa bermacam-macam, mulai dari majalah cetak, media sosial, hingga Pinterest atau Behance.  Jika melakukan ini, kamu secara tidak langsung mendapat inspirasi desain yang akan kamu buat di masa depan. 

4. Bedah proses desain

Setelah mengumpulkan desain, selanjutnya kamu perlu membedah satu per satu desain tersebut, mulai dari warna yang digunakan, simbol-simbol yang dimasukkan, hingga proses pembuatan desainnya. Dengan rutin membedah desain, kamu akan semakin memahami desain grafis lebih dalam. Selain itu, melakukan bedah proses desain juga bisa memungkinkan kamu untuk memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan karya. Terus bedah setiap desain agar otot-otot kreatif kamu bekerja.

5. Buat ulang desain yang dianggap terbaik

Selanjutnya, cara belajar desain grafis secara otodidak, yaitu membuat ulang desain yang kamu anggap terbaik dan desain yang telah melalui proses pembedahan tadi. Pasalnya, setiap desain yang bagus sebenarnya berawal dari banyak trial and error. Makanya, akan lebih baik jika kamu mencoba membuat ulang desain-desain tersebut.

Selain itu, kamu juga bisa belajar dan mengikuti tutorial desain yang kini banyak tersedia di YouTube atau situs desain lainnya. Biasanya ada langkah-langkah simpel yang bisa kamu ikuti agar lebih mudah belajar. Ingat untuk menguasainya kamu harus berproses, tidak bisa instan. Kuncinya kamu harus tetap sabar dan terus berlatih.

6. Pilih dan pelajari tools atau program desain

Untuk belajar desain grafis, kamu perlu menguasai tools yang diperlukan untuk menunjang karier desain grafis. Para desain grafis biasa memanfaatkan tools sebagai berikut untuk membuat sebuah desain. Beberapa contoh di antaranya adalah Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, ataupun Corel Draw.

7. Pelajari dengan benar dasar-dasar warna

Warna merupakan unsur yang tidak kalah penting dalam belajar desain grafis. Warna dapat memberi makna dan tema pada sebuah desain. Nah, untuk mendapatkan hasil karya yang menarik, pemilihan warna tidak boleh asal. Biasanya, desainer akan membuat color palette atau sekumpulan warna yang dipadukan, sehingga menghasilkan kombinasi warna yang unik dan menarik. 

8. Membuat portofolio

Bagi seorang desainer grafis, portofolio merupakan senjata untuk membantu mendapatkan proyek baru dari klien. Melalui portofolio lah klien akan menilai kemampuan dan karakter desain yang kamu miliki, apakah memang sudah sesuai dengan kebutuhan mereka. Hasil desain kamu mungkin sudah bagus, tetapi hal tersebut akan percuma jika kamu tidak dapat menyusunnya seefektif mungkin ke dalam portofolio.

9. Ikuti komunitas desain grafis

Kekurangan belajar desain grafis tanpa guru adalah sulitnya mendapatkan umpan balik yang memadai atas desain-desain hasil karyamu. Padahal kamu bisa memperbaiki banyak hal melalui umpan balik yang kamu dapatkan. Itulah sebabnya, bergabung dengan suatu komunitas desainer grafis bisa menjadi tempat buatmu mendapatkan umpan balik yang membangun.

10. Buka diri untuk kritik dan saran

Dalam proses belajar desain grafis, kamu wajib membuka diri dan bersiap dengan kritik dan saran. Hal ini mengingat bahwa desain grafis yang baik itu biasanya tergantung selera. Cobalah untuk memperlihatkan hasil karyamu ke orang lain dan mintalah feedback dari mereka. Semakin banyak kritik dan saran yang kamu terima, semakin cepat kamu berkembang.

Itulah sekilas informasi mengenai tren dan cara belajar desain grafis. Agar ilmu yang kamu miliki ini bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah, ikuti webinar DESAIN GRAFIS : MERAUP DOLLAR DENGAN SKILL DESAIN GRAFIS di pijarmahir.id.

Di kelas ini kamu akan mempelajari desain grafis; mulai dari prinsip warna, penataan elemen dalam desain (komposisi), format teks (tipografi), hingga tata letak halaman (Page Layout) dengan menggunakan Adobe Photoshop dan Illustrator dari desainer grafis yang telah berkecimpung di ranah ini selama lebih dari 10 tahun. (*)