Kolaka. Bagi anda yang ingin berwisata di Pantai Harapan Pomalaa, maka berhati hatilah. Pasalnya selain dasar pantai tersebut berlumpur merah yang sewaktu waktu bisa menjebak pengunjung, penjaga pantai yang ada di tempat wisata ini tidak siaga terhadap pengunjung yang ada.
Seperti salah satu kejadian tragis yang dialami Hasyim (17) warga Jl. Cakalang Pomalaa ini tewas saat berenang di Pantai Harapan pagi (23/12). Korban yang masih tercatat sebagai siswa kelas 3 di SMK Biner Pomalaa ini akhirnya tidak dapat diselamatkan oleh teman temannya setelah terjebak dalam Lumpur di Pantai wisata itu.
Ironisnya, saat teman temannya meminta pertolongan kepada penjaga pantai yang sudah disiapkan, Penjaga Pantai Wisata yang dibuat oleh PT Antam Pomalaa itupun seperti tak memberikan respon sedikitpun. Korban baru ditemukan setelah tim Emergenci Respon Grup (ERG) membantu melakukan pencarian.
Informasi yang dihimpun di tempat kejadian, sekitar pukul 09.20 korban berenang bersama enam orang teman lainnya, namun saat berenang korban diduga mengalami kelelahan hingga terjebak kedalam lumpur yang berasal dari tepi pantai yang hanyut ke tempat permandian, setelah terjebak kedalam lumpur, beberapa teman lainnya tidak mengetahui jika korban sudah tenggelam. Beberapa saat kemudian kelima teman lainnya baru sadar jika korban sudah tenggelam.
Menurut Rifaldi (17) teman satu sekolah korban yang ditemui mengisahkan saat pulang sekolah mereka tidak langsung pulang tetapi mereka bermain bola bersama beberapa rekan korban lainnya. Setelah bermain bola, Korban dan beberapa teman lainnya langsung menuju kepantai harapan untuk mandi-mandi. “saat berenang korban masih bercanda dengan teman lainnya, namun beberapa saat kemudian, Hasim langsung menghilang dan diduga tenggelam dan kami pun langsung teriak minta tolong kepada penjaga pantai harapan yang berada di dekat situ, namum bukanya menolong tetapi malah lihat-lihat saja padahal, padahal kami telah berteriak minta tolong sekeras kerasnya"ungkapnya Rifaldi. Dikatakannya sebenarnya dia dan temannya sudah lama teriak tetapi petugas tetap diam setelah beberapa menit Hasimpun tidak kunjung keluar, barulah petugas itu melemparkan ban untuk menolong namun apa hendak dikata korban sudah tidak muncul di permukaan. Untuk mencari korban, beberapa orang warga juga dating membantu mencari korban tetapi tidak juga ketemu.
Kordinator Emergenci Respon Grup (ERG) Pomalaa Ahmad Munandar yang di temui di tempat kejadian mengatakan saat dilakukan pencarian korban tenggelam di Pantai Harapan dengan menurunkan Lima diver, namun karena kondisi dasar kolam yang dipenuhi lumpur berwarna Merah dan sudah keruh membuat pencarian mengalami kesulitan. " dengan kondisi air yang keruh berwarna merah, kami terpaksa menggunakan senter khusus. Dan selama 45 menit melakukan pencarian, korban dapat ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa lagi."ungkapnya. ditambahkannya, saat korban dievakuasi petugas yang terdiri dari Pos Basarnar Kolaka, ERG Antam, TNI AL, Nawakara, Polsek Pomala dan Masyarakat sekitar telah berusaha membantu penyelamatan dengan memberikan nafas buatan namun sudah tidak bisa membantu menyelamatkan nyawa korban. Petugas pun langsung melarikan korban ke rumah sakit Antam, untuk selanjutnya diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan. (RL)