tulisan ini dinilai sebagai bentuk protes serta kekecewaan warga terhadap pemerintah yang membiarkan kondisi jalan utama di kolaka rusak parah serta berlubang.
Menurut warga, aksi yang kesekian kalinya mereka lakukan ini terkait kekecewaannya terhadap Pemda Kolaka terkait kerusakan jalan yang terkesan dibiarkan tanpa adanya perbaikan yang berarti. Hingga menciptakan pemandangan layaknya kubangan kerbau ketika hujan turun. Keadaan ini semakin diperparah dengan kondisi badan jalan yang sempit hingga membuat sering terjadinya kecelakaan lalulintas.
Akibat aksi pemblokiran jalan ini, sejumlah pengendara yang menggunakan jalur utama ini pun harus Ekstra hati-hati karena adanya pemblokiran ini.
Hasratul, warga yang ditemui ditempat tersebut mengatakan mereka hanya meminta perhatian pada
Pemerintah untuk memperhatikan kondisi jalan ini. menurutnya kegiatan seperti ini sudah beberapa kali mereka lakukan namun masih saja belum bisa diperbaiki sebaik mungkin. “kami sudah beberapa kali melakukan aksi seperti ini, namun Pemda Kolaka hanya melakukan perbaikan dengan cara meratakan tanah jalan ini saja, namun hal tersebut dianggap belum maksimal sebab jika habis hujan jalan ini kembali penuh dengan tanah yang hanyut dari bekas penggalian tanah yang ada disekitarnya karena tidak adanya drainase. Kami menginginkan agar jalan ini juga diaspal seperti yang dilakukan ditempat lainnya” ujar warga ini menuntut.
Kepala Unit Pelaksana Tekhnis Dinas PU Bina Marga Provinsi Sultra yang terletak di Jalan Pemuda Kolaka saat akan dimintai keterangannya belum berhasil ditemui. Menurut keterangan pegawai di kantor tersebut ia lagi dinas luar kota.
Kondisi jalan di Kelurahan Kolakaasi ini memang terbilang rusak parah dan nyaris tanpa dilakukan perbaikan yang berarti. Padahal beberapa ruas jalan sudah dilakukan pengaspalan, seperti di Jalur Baypass menuju Kec. Pomalaa telah dilakukan pengaspalan.
Dengan adanya aksi warga ini, mestinya Pemerintah Kolaka sudah mengambil langkah secepatnya guna melakukan perbaikan permanen dijalur ini. (RL)
