google.com, pub-3025914915219646, DIRECT, f08c47fec0942fa0 suarakolaka: Umat Hindu Menggelar Upacara Ngaben Massal.

Total Pengunjung

Kamis, Desember 22, 2011

Umat Hindu Menggelar Upacara Ngaben Massal.

Kolaka. Ribuan Umat Hindu Kelurahan Atula dan Welala
Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka menggelar Upacara Ngaben (19/12).
Upacara Sakral umat hindu dilakukan setiap lima tahun di daerah ini
diakhiri dengan rangkaian melarung abu hasil pembakaran Roh Jenasah
keluarga yang telah meninggal yang dilakukan di Sungai Ladongi.

kemarin merupakan perayaan hari puncak dari seluruh rangkaian acara
yang diikuti oleh hampir seluruh Umat Hindu yang ada didaerah tersebut
setelah dipersiapkan oleh Panitia Pelaksana selama sebulan lamanya.
Acara dimulai dengan mengarak Jempana  yang dilakukan oleh puluhan
warga menuju tempat Pemakaman. Jempana merupakan tempat bersemayamnya
Arwah yang telah meninggal, setelah tiba di tempat pemakaman Jempana
dibakar dan beberapa barang yang Abu sisa pembakarannya dimasukkan
kedalam sebuah wadah dan diantar kesungai untuk dihanyutkan. Pelepasan
Debu ini merupakan rangkaian terakhir dalam acara ini.
Menurut Ketua Panitia Pelaksanaan Upacara Ngaben, I Made Margi, S.Pd,
upacara Ngaben kali ini ada 92 roh yang akan dibakar dan  dibagi dalam
tiga rangkaian  upacara yaitu  Linguah, Ngaben dan Nyekah.  “ kalau
Linguahnya atau arwah anak anak diikuti oleh 42 arwah, kalau ngabennya
diikuti oleh 18 arwah  sedangkan nekahnya diikuti oleh 50 arwah. Untuk
ngaben dan nyekah adalah tingkatan arwa orang dewasa.Ujar Margi.
Upacara Ngaben kali ini memang sangat besar dan ramai sebab yang ikut
bukannya hanya berasal dari Desa Atula dan Welala saja namun terdapat
keluarga Jenazah yang berasal dari luar daerah termasuk Konawe Selatan
dan Kabupaten Muna.
Sementara itu, Ketua Parisada Kelurahan Atula Welala, I Wayan Artana
menjelaskan jika tujuan utama dilaksanakannya Upacara Ngaben adalah
meningkatkan persatuan Umat Hindu, mengimplementasikan peraturan adat
awig awig adat Dwi Eka Dharma serta untuk melakukan pembersihan secara
Neskala atau secara gaib dan Sekala atau secara konkrit. Sedangkan
Upacara ini mengandung makna untuk mengembalikan unsure Panca Maha
Wuta atau kepada asal manusia untuk disucikan roh leluhur agar kelak
sampai di Nirwana (surga).” Ujar Artana.
Setelah rangkaian Upaca selesai, Hari ini 20/12
warga Hindu melanjutkan dengan melakukan Larung (Menghanyutkan) arwah jenazah di tepi Pantai R Kolaka. Kegiatan larung ini merupakan akhir
dari semua rangkaian upacara Ngaben ini. (RL)