Kolaka- Seharusnya dengan alokasi anggaran dari pemerintah melalui Dana Desa telah dapat digunakan untuk membangun infrastruktur di setiap desa. Namun sayangnya, oleh sebagian desa di Kabupaten Kolaka justru membangun infrastruktur di desanya terkesan asal jadi, Sehingga bangunan tersebut terlihat telah mengalami kerusakan meski baru beberapa bulan telah dikerjakan.
Seperti halnya di Desa Bende Kecamatan Wundulako, Jalan Usaha Tani (JUT) yang dibangun dengan menggunakan Dana Desa tahun 2016, telah mengalami kerusakan pada badan jalan sehingga membuat badan jalan menjadi sempit. Kejadian ini diduga akibat material timbunan pada jalan tersebut sangat rendah, sehingga saat musim hujan, materialnya hanyut terbawa air.
Kepala Desa Bende, Abdul Rasyid yang dikomfirmasi mengakui terjadinya kerusakan pada badan jalan usaha tani di desanya itu. Menurut Kades Bende, kerusakan tersebut terjadi saat musim hujan yang mengakibatkan terjadinya banjir dan menghanyutkan material timbunan jalan.
"Memang jalan tersebut sudah rusak, tapi saya mau perbaiki kembali meski menggunakan dana pribadi saya. soalnya waktu banjir timbunannya hanyut dibawa oleh banjir, "kilah Abdul Rasyid.
Selain jalan yang telah rusak, salah satu bangunan dueker yang dibangun pada jalan tersebut juga terlihat tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat, lantaran lantai plat beton yang digunakan hanya berkisar 10 cm saja, Sehingga sangat berpotensi ambruk saat dilalui kendaraan roda empat.
"Kalau memang lantai gorong-gorong itu tipis, kami akan kerja ulang ulang dengan menambah ketebalan lantainya, "tandasnya.
Dengan mencuatnya salah satu item kegiatan pembangunan di Desa Bende yang ditengarai dikerja asal-asalan menciptakan image buruknya pengelolaan dana desa di Kabupaten Kolaka. Hal inipun mengundang aparat hukum untuk turun langsung melakukan monitoring ke semua desa untuk melihat secara langsung hasil pembangunan yang telah dikerjakan.
*rul